Rabu, 14 Maret 2012

Keakuratan Diagnosa Dokter Google

Dokter memperingatkan konsekuensi berbahaya terkait pencarian informasi kesehatan via Google (googling). Dikhawatirkan, masyarakat salah diagnosa atau takut yang berlebihan. Survei internasional yang dilakukan penyedia asuransi kesehatan Bupa
mencakup lebih dari 12 ribu orang di seluruh dunia. Secara global, 68% dari responden menggunakan internet untuk mencari informasi obat dan 47% di antaranya membuat diagnosis amatir untuk dirinya sendiri. Tambahan, lebih dari 80% warga Australia memanfaatkan internet untuk mencari tahu masalah kesehatan. Selain itu, 70% dari koresponden Australia mencari informasi mengenai obat-obatan. Berdasarkan studi ini, banyak masyarakat setelah mengecek informasi kesehatan di internet, mengaku ke dokter bahwa mereka mereka mengalami masalah besar, padahal tidak. Di sisi lain, banyak pihak pula yang menyepelekan kesehatan mereka setelah cek internet.
Dr. Brian Morton, mantan presiden Australian Medical Association (AMA) sekaligus petinggi Council of General Practice mengatakan telah melihat seorang pria yang memiliki gejala arteritis temporal (peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang memasok darah ke otak). Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan. Namun, pria berusia 70 tahun itu mengaku sering mengecek di mesin pencari seperti Google mengenai keluhan di tubuhnya yaitu nyeri dan sakit di rahang saat mengunyah. Ia mengklaim dirinya terkena efek samping Lipitor, obat populer untuk mengurangi kolesterol. "Dia pikir yang harus dilakukan hanyalah menghentikan konsumsi obat penurun kolesterol," kata Morton menyayangkan. Bahkan, pria itu juga menggunakan mesin pencari untuk mencari tahu obat yang diberikan Morton dan berusaha menebak pengobatan selanjutnya.
"Ada potensi bagi Dokter Google dan masyarakat menyebabkan bencana," tegas Morton. Morton juga sering menemukan orang tua yang menanyakan keamanan pemesanan obat disfungsi ereksi dari internet. Kecenderungan penjualan obat online adalah labelisasi obat 'alami' dengan jaminan bahwa produk tersebut sama seperti mengkonsumsi buah. Wakil Presiden Australian Medical Association (AMA) Dr. Steve Hambleton mengatakan 'ledakan informasi' di internet telah menelurkan banyak nasihat medis sekaligus penambahan informasi yang salah. "Data lebih dari 50% masyarakat melakukan diagnosis sendiri merupakan angka yang benar-benar mengganggu. Perlu disadari, Anda butuh seseorang dengan pengalaman yang lebih luas untuk melihat parameter medis secara keseluruhan," tegas Hambleton. Itu sebabnya seorang dokter tidak diperbolehkan praktik mandiri sebelum mengikuti pelatihan setidaknya 10 tahun. Contoh sederhananya, sakit kepala bisa menjadi gejala dari tumor otak.
Namun, sebagian besar orang yang sakit kepala tidak memiliki tumor otak. "Kami terkadang menghabiskan waktu untuk meyakinkan seseorang bahwa mereka tidak memiliki sesuatu untuk dikhawatirkan," kata Hambleton lagi. Di sisi lain, butuh waktu yang lama pula untuk menunjukkan seberapa parah penyakit seseorang yang sebelumnya sudah cek keadaannya sendiri. Survei Bupa menunjukkan beberapa contoh. Kram perut bisa menjadi gangguan pencernaan, radang usus buntu ataupun penyakit jantung. Sedangkan sakit telinga bisa berarti flu, infeksi telinga atau gangguan otak. Hambleton menegaskan situs universitas, jurnal medis dan situs kesehatan milik pemerintah ataupun organisasi tertentu kini mulai mengkhususkan diri untuk penyakit tertentu.
Sumber : http://bayarsaja.blogspot.com/2012/03/keakuratan-diagnosa-dokter-google.html
============================================================== Promo Produk
Melia Propolis
“Natures Miracle Antibiotic”
Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja secara holistic tanpa efek samping.
Hampir seluruh Kitab Suci menulis tentang Lebah.

Q.S. AN NAHL : Ayat. 68 & 69
……..Keluarlah dari perutnya syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya syifa (penyembuhan) bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.
Kandungan Propolis:
1. Bioflavonoids: Memulihkan system kapilari serta memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah (1 tetes propolis kandungannya setara dengan 500 buah jeruk) 2. Protein ( 16 Asam amino Esensial)
3. Vitamin dan mineral

Fungsi Propolis bagi manusia:
1. Detoksifikasi (Membuangan racun dan Kuman Penyakit dari dalam tubuh)
2. Antibiotika Alami (antimicrobial seperti virus, bakteri dan jamur)
3. Anti Radang
4. Anti Alergi
5. Meningkatkan Imunitas / Kekebalan Tubuh
6. Anti Oksidan (mencegah kanker dan membunuh sel kanker)
7. Nutrisi (memperbaiki dan regenerasi sel tubuh)
Klik Selanjutnya
AGEN PROPOLIS

0 komentar:

Posting Komentar