Rabu, 27 Januari 2010

Check Tarif Expedisi

Pada dasarnya tarif pengiriman dari perusahaan expedisi yang ada hampir sama untuk tujuan kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Silahkan klik pada gambar untuk mengecek tarif kiriman dari masing-masing perusahaan expedisi.

tiki

jne

pos indonesia



1. PT. POS Indonesia
Tarif beradasarkan Kategori : Paket Pos Biasa, Kilat Khusus dan Express

2. TIKI
Tarif beradasarkan Kategori : Reguler, ONS,

3. JNE
Tarif beradasarkan Kategori : Reguler, YES

4. GED
Tarif beradasarkan Kategori : Reguler, Oneday Service

5. PCP
Tarif beradasarkan Kategori : Reguler, 24 jam service

Read More..

Minggu, 24 Januari 2010

Menghilangkan Bekas Jerawat

jagung untuk menghilangkan bekas jerawatKita mengenal jagung muda sebagai bahan masakan untuk oseng-oseng. Ternyata, selain enak dimakan, jagung muda bisa juga dimanfaatkan sebagai obat herbal alternatif menyembuhkan/menghilangkan bintik-bintik bekas cacar atau bekas jerawat.


Anda bisa membuat sendiri ramuannya. Caranya...
Silakan simak berikut ini.... :)


  1. Pilih jagung muda yang telah dikupas dan dibersihkan dari rambut-rambutnya, kemudian diparut.
  2. Ambil daun pepaya secukupnya dan tumbuk hingga halus.
  3. Campurkan parutan jagung muda dengan tumbukan daun pepaya. Aduk sampai rata.
  4. Oleskan campuran tadi pada bintik-bintik jerawat atau bekas-bekas cacar yang mengganggu. Oleskan setiap hari untuk mendapatkan hasil maksimal.

Perhatian, getah pepaya bersifat korosif bagi beberapa orang yang alergi. Bila Anda ingin mencoba, pastikan kulit Anda tidak alergi getah pepaya. Jika memang kulit Anda sensitif, cukup gunakan ramuan jagung muda saja.
(Dari berbagai sumber/mst)
Read More..

Rabu, 20 Januari 2010

Buah Apel Untuk Pengobatan Jantung


Buah Apel termasuk sebagai buah favorit di masyarakat kita. Tapi tahukah anda bila diantara Apel lokal maupun import ternyata memiliki khasiat sebagai penyembuhan penyempitan Jantung. Berikut ramuannya.

APEL MANIS

Bahannya :
- 1 buah Apel manis
- serbuk Kayu Manis 1 sendok makan
- Madu murni 1 sendok makan

Cara membuatnya :
Buah Apel dicuci bersih, lalu di jus bersama bubuk Kayu Manis 1 sendok makan, campur Madu sedikit, lalu ramuan ini diminum sehari 2 kali.
Catatan : orang yang menderita sakit Maag/Lambung, harus menghindari makanan yang pedas, asam, bersantan, dan daging kambing.
Read More..

Manfaat Daun Dan Buah Jambu Biji

Daun dan buah Jambu Biji mungkin sudah populer diketahui masyarakat sebagai bahan pengobatan disekitar masalah pencernaan. Pohon yang sering ditanam dipekarangan ini memang memiliki beberapa khasiat. Berikut ramuannya.

MAAG

Bahannya :
- 8 lembar daun Jambu Biji yang masih segar

Cara membuatnya :
Direbus dengan 1,5 litere air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.

Cara menggunakannya :
Diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari.

DIABETES MELLITUS

Bahannya :
- 1 buah jambu biji setengah masak
- 1 liter air

Cara membuatnya :
Setelah jambu dicuci, dibelah menjadi 4 bagiandan rebus hingga mendidih. Setelah dingin, saring dan minum 2 kali dalam sehari masing-masing 1 gelas. Lakukan sampai gula darah anda normal kembali.

PROLAPSISANI

Bahannya :
- 1 genggam daun jambu biji
- 1 potong kulit batang jambu biji
- 2 gelas air

Cara membuatnya :
Setelah bahan dicuci bersih, rebus sampai mendidih. Dalam keadaan hangat, saring dan gunakan air tersebut untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada bayi anda. Lakukan sampai benar-benar sembuh.

BUANG AIR KECIL BERLEBIHAN

Bahannya :
- 1 genggam daun jambu biji yang masih muda
- 3 sendok bubuk beras yang di goreng tanpa minyak (sangrai)
- 2,5 liter air

Cara membuatnya :
Cuci daun jambu dan rebus bersama bubuk beras sampai air tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.
Read More..

Khasiat Teh Mahkota Dewa

teh mahkota dewa dari aneka herbalMenjawab tantangan zaman, di bidang kesehatan sungguh manusia abad ini telah tertipu fatamorgana kehidupan, hingga kita terlena akan pentingnya kesehatan, sadar atau tidak, hidup di era global yang serba instant saat ini disekitar kita telah tercemari dengan zat-zat yang rneracuni alam dimana kita tinggal. Walhasil zat-zat yang merugikan tubuh kita pun kian menumpuk bak gunung es, sehingga saat kita dihadapkan pada fenomena penyakit-penyakit masa kini seperti diabet, kanker, jantung, asam urat, lever, fertigo, stroke dan penyakit dalam lainnya.
Back to nature (kembali kepada alam) adalah solusi yang kami tawarkan. Gaya hidup dan pola makan yang selama ini tak pernah terpikirkan karena lemahnya disiplin diri harus segera kita insyafi.
Penggunaan obat-obatan doping secara liar, makan-makanan yang diindikasikan dengan bahan pengawet dan pewarna berbahaya cepat segera kita akhiri. Tak perlu pesimis, kini ramuan alami Teh Mahkota Dewa Insya Allah dapat membantu problem kesehatan kita. Atas kemurahan dan kehebatan Tuhan Allah semata tanaman Mahkota Dewa, daun ten hijau dan benalu teh yang kami ramu, sebagai lantaran penyembuh berbagai penyakit. Keterpaduan mitos, empiris dan uji klinis menguatkan keyakinan bahwa Teh Mahkota Dewa nyata khasiatnya.

Tinjauan ILMIAH
TEH MAHKOTA DEWA SALAMA NUSANTARA

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria Papuana) sungguh tanaman yang amat ajaib. Tanaman perdu yang dahulu hanya menjadi tanaman kerajaan kini menjadi bagian dari tanaman rakyat. Dosen UGM Yogyakarta, Sumastuti memaparkan bahwa tanaman ini mengandung Anthinistamin, flavonoid, saponon, polifenol dan zat-zat lain yang mempunyai efek analgesi, anti bakteri dan menurunkan gula darah.
Teh Hijau (Camelia Sinensis L) merupakan tanaman obatterhebatdi muka bumi. Dr. Joko Sulistyo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI mengatakan bahwa para ahli dari Johannes Guitenburg University Mainz Jerman telah melakukan penelitian pada daun teh bahwa teh hijau memang mengandung suatu komponen antioksidan juga anti karsinogen aktif yang berfungsi mencegah kerusakan sel maupun DMA akibat adanya senyawa radikal bebas yang berhubungan dengan penyakit kanker dan jantung.
Benalu Teh (Scurrula Cetropurpurea) menurut Prof. Suwijoyo Pramono pakar Farmasi UGM merupakan tumbuhan yang sangat efektif sebagai obat kanker, Teh Hijau, buah Mahkota Dewa dan benalu teh merupakan perpaduan formulasi yang sangat senyawa ketiganya mengangdung senyawa polifenol yang dikandungnya antara lain epikatekin (EC), epigalo Katekin (EGC), Epikatekin Galat (ECG), Epigalokatekin Galat (EGCC), flavonoid, asam galat dan klorogenat. Zat-zat di atas memiliki anti multagenik, anti tumor, anti bakteri pembakar kolesterol tubuh, dan penyebab penyakit degeneratif.

OBAT TRADISIONAL TANPA EFEK SAMPING
Produk SALAMA NUSANTARA
BALAI POM, TR No. 053151771
Diawasi oleh Apoteker Alumnus UGM Yogyakarta
Sertifikat Halal MUI No. 121 300000 80306

Komposisi :
1. Buah Mahkota Dewa 70%
2. Teh Hijau 20%
3. BenaluTeh 10%

Insya Allah Bermanfaat mengobati dan mencegah penyakit
  • Kanker
  • Lever
  • Stroke
  • Jantung
  • Lumpuh
  • Kegemukan
  • Ambeien
  • Amandel
  • Keputihan
  • Asam Urat
  • Darah Tinggi
  • Kencing Manis
  • Demam berdarah
  • Ginjal / Cuci Darah
  • Lemah Syahwat
  • Haid Tidak Lancar
  • Rheumatik
  • Batuk
  • Sesak Napas
  • Jerawat (menghaluskan kulit)

Read More..

Minggu, 17 Januari 2010

Banyak Obat Herbal Yang Menggunakan Temulawak

Apakah anda pernah menduga, dari sekian banyak tanaman obat yang tumbuh di tanah nusantara, Temulawak adalah termasuk yang paling banyak dipergunakan sebagai obat. Berikut beberapa manfaat dari tanaman obat ini.

HEPATITIS

Bahannya :
- 30 gr Temulawak
- 15 gr Sambiloto kering
- 60 gr akar alang-alang
- 800 cc air

Cara membuatnya :
Cuci Temulawak dan iris tipis-tipis. Kemudian cuci Alang-alang, lalu rebus semua bahan sampai air tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum 2 kali sehari, masing-masing 200 cc. Lakukan selama 2 minggu berturut-turut.

ASMA

Bahannya :
- 1 1/2 rimpang Temulawak
- Gula Aren secukupnya
- 5 gelas air

Cara membuatnya :
Setelah dicuci, diiris tipis jemur Temulawak hingga kering. Lalu semua bahan tadi rebus hingga air tersisa 3 gelas. Setelah itu saring dan minum 3 kali sehari masing-masing segelas.

MAAG

Bahannya :
- 1 rimpang Temulawak
- 5 gelas air

Cara membuatnya :
Setelah dicuci lalu iris tipis dan angin-anginkan selama beberapa waktu. Setelah itu rebus hingga mendidih. Dan setelah dingin saring dan minum 1 kali dalam sehari 1 gelas.

GANGGUAN GINJAL

Bahannya :
- 1 rimpang Temulawak
- 1 genggam daun Kumis Kucing segar
- 1 genggam daun Meniran segar
- Gula Aren secukupnya
- 4 gelas air

Cara membuatnya :
Setelah semua bahan-bahan tersebut dicuci, rebus hingga air tersisa separuhnya. Setelah dingin saring dan minum 3 kali dalam sehari. Untuk penambah rasa tambahkan gula Aren sesuai selera anda.
Read More..

Kamis, 14 Januari 2010

The Signs and Symptoms of mesothelioma

Symptoms of mesothelioma may not appear until 20 to 50 years after exposure to asbestos. Shortness of breath, cough, and pain in the chest due to an accumulation of fluid in the pleural space are often symptoms of pleural mesothelioma.

Symptoms of peritoneal mesothelioma include weight loss and cachexia, abdominal swelling and pain due to ascites (a buildup of fluid in the abdominal cavity). Other symptoms of Peritoneal Mesothelioma may include bowel obstruction, blood clotting abnormalities, anemia, and fever. If the cancer has spread beyond the mesothelium to other parts of the body, symptoms may include pain, trouble swallowing, or swelling of the neck or face.

These symptoms may be caused by mesothelioma or by other, less serious conditions.

Mesothelioma that affects the pleura can cause these signs and symptoms:

* Chest wall pain
* Pleural effusion, or fluid surrounding the lung
* Shortness of breath
* Fatigue or anemia
* Wheezing, hoarseness, or cough
* Blood in the sputum (fluid) coughed up (hemoptysis)

In severe cases, the person may have many tumor masses. The individual may develop a pneumothorax, or collapse of the lung. The disease may metastasize, or spread, to other parts of the body.

Tumors that affect the abdominal cavity often do not cause symptoms until they are at a late stage. Symptoms include:

* Abdominal pain
* Ascites, or an abnormal buildup of fluid in the abdomen
* A mass in the abdomen
* Problems with bowel function
* Weight loss

In severe cases of the disease, the following signs and symptoms may be present:

* Blood clots in the veins, which may cause thrombophlebitis
* Disseminated intravascular coagulation, a disorder causing severe bleeding in many body organs
* Jaundice, or yellowing of the eyes and skin
* Low blood sugar level
* Pleural effusion
* Pulmonary emboli, or blood clots in the arteries of the lungs
* Severe ascites

A mesothelioma does not usually spread to the bone, brain, or adrenal glands. Pleural tumors are usually found only on one side of the lungs.
Source : http://411onmesothelioma.blogspot.com
Read More..

Mesothelioma The Lung Cancer

Mesothelioma is a form of cancer that is almost always caused by exposure to asbestos. In this disease, malignant cells develop in the mesothelium, a protective lining that covers most of the body's internal organs. Its most common site is the pleura (outer lining of the lungs and internal chest wall), but it may also occur in the peritoneum (the lining of the abdominal cavity), the heart,[1] the pericardium (a sac that surrounds the heart) or tunica vaginalis.

Most people who develop mesothelioma have worked on jobs where they inhaled asbestos particles, or they have been exposed to asbestos dust and fiber in other ways. It has also been suggested that washing the clothes of a family member who worked with asbestos can put a person at risk for developing mesothelioma.[2] Unlike lung cancer, there is no association between mesothelioma and smoking, but smoking greatly increases risk of other asbestos-induced cancer.[3] Compensation via asbestos funds or lawsuits is an important issue in mesothelioma (see asbestos and the law).

The symptoms of mesothelioma include shortness of breath due to pleural effusion (fluid between the lung and the chest wall) or chest wall pain, and general symptoms such as weight loss. The diagnosis may be suspected with chest X-ray and CT scan, and is confirmed with a biopsy (tissue sample) and microscopic examination. A thoracoscopy (inserting a tube with a camera into the chest) can be used to take biopsies. It allows the introduction of substances such as talc to obliterate the pleural space (called pleurodesis), which prevents more fluid from accumulating and pressing on the lung. Despite treatment with chemotherapy, radiation therapy or sometimes surgery, the disease carries a poor prognosis. Research about screening tests for the early detection of mesothelioma is ongoing.
Source :http://411onmesothelioma.blogspot.com/
Read More..

The Pathophysiology of Diabetes Mellitus

By: harrismiller

Knowing the pathophysiology of diabetes mellitus can be a great help to overcome the devastating effects of diabetes in the body.

Pathophysiology is the study of the changes seen in normal mechanical, physical, and biochemical functions that are either caused by a disease or the result of an abnormal syndrome. The pathophysiology of a given disease or syndrome describes its causes, symptoms and effects.

The pathophysiology of diabetes mellitus is a bit complicated. Diabetes mellitus, most commonly known only as diabetes, is a syndrome of disordered metabolism, usually due to a combination of hereditary and environmental causes, resulting in abnormally high blood sugar levels called hyperglycemia. There are three primary types of diabetes mellitus: Type 1, Type 2, and gestational diabetes. Each is with different behaviors and triggers but all are related and characterized by shared symptoms such as hyperglycemia.

Gestational diabetes is one of the three main types. This occurs during pregnancy and usually goes away after the baby is born. Women suffering from gestational diabetes while pregnant have an increased risk of developing Type 2 diabetes later in life. There are also other risks associated with gestational diabetes for both the infant and mother such as unstable blood sugar at birth, obesity later in life and macromasia or the condition known as “fat baby”.

Type 2 diabetes is the most common form of the disease. In Type 2 diabetes, the pancreas produces insulin but the body cannot react, respond or process it properly.

Type 1 diabetes is the last type which results when the pancreas loses its ability to produce insulin. It is considered an autoimmune disorder because the body’s own immune system attacks and destroys the cells in the pancreas that produce insulin.

Symptoms of diabetes include excess thirst and hunger, frequent urination, fatigue, irritability, and unexplained weight loss. Diabetes can cause serious long term physical effects if not treated properly. Early detection is important. Treatment for diabetes can include changes to diet and lifestyle paired with medications, may it be insulin injections or oral insulin medications, depending on the type diagnosed.

Pathophysiology Of Diabetes Mellitus
Click Here To Learn More About The Pathophysiology Of Diabetes Mellitus
http://diabetes-research.net


Source : http://articlesupport.com
Read More..

Daftar Tanaman Obat Untuk Diabetes

1 Tapak Dara
Catharantus roseus (L.) G. Don. Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda);

2 Ciplukan
Physalis peruviana, Linn. Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);

3 Tunjung
Nymphaea lotus L. Tarate kecil, tarate utan, tunjung putih (Indonesia); Tunjung bodas, tunjung tutur (Sunda).;

4 Daun Sendok
Plantago mayor L. Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak (Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa). ; Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggris).;

5 Kompri
Symphytum officinale L. Em, Kompri, komring (Jawa).; K'ang fu li (China), comfrey, knitbone (Inggris).;

6 Iler
Coleus scutellarioides, Linn,Benth Iler (Indonesia), Kentangan (Jawa), Jawer Kotok (Sunda);

7 Murbei
Morus alba L. Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).;

8 Jambu Biji
Psidium guajava, Linn. Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura);

9 Jambu Monyet
Anacardium occidentale, Linn. Cashew (Inggris), Jambu Moyet, Jamu mente (Indonesia); Jambu mete (Jawa), Jambu mede (Sunda), Gaju (Lampung);
10 Belimbing Manis Averhoa carambola Belimbing manis (Indonesia), Belimbing manih (Minangkabau); Belimbing legi (Jawa), Belimbing amis (Sunda), ; Bhalimbing manes (Madura), Balirang (Bugis);

11 Belimbing Asam
Averhoa bilimbi. Belimbing Asam (Indonesia), Calincing (sunda),; Blimbing wuluh (Jawa), Bhalimbing bulu (Madura),; Blimbing buluh (Bali), Selimeng (Aceh), Balimbing (Lampung); Balimbeng (Flores), Celane (Bugis), Takurela (Ambon);

12 Kacapiring
Gardenia augusta, Merr. Kacapiring (Indonesia, Sunda), Ceplong piring (Jawa); Jempiring (Aceh), Menlu bruek, Raja putih (Aceh);

13 Petai Cina
Leucaena leucocephala, Lmk. de wit Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura);

14 Kedelai
Glycine max, (Linn.) Merrill. Soybean (Inggris), Kedelai (Indonesia), Kedhele (Madura); Kedelai, Kacang jepun, Kacang bulu (Sunda), Lawui (Bima); Dele, Dangsul, Dekeman (Jawa), Retak Menjong (Lampung); Kacang Rimang (Minangkabau), Kadale (Ujung Pandang);

15 Sambiloto
Andrographis paniculata Ness. Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;

16 Pulai
Alstonia scholaris [L.] R. Br. Lame (Sunda), pule (Jawa), polay (Madura). kayu gabus,; pulai (Sumatera).hanjalutung (Kalimantan).kaliti, reareangou,; bariangow, rariangow, wariangow, mariangan, deadeangow,; kita (Minahasa), rite (Ambon), tewer (Banda), Aliag (Irian),; hange (Ternate). devil's tree, ditta bark tree (Inggris).; Chatian, saitan-ka-jhad, saptaparna (India, Pakistan).; Co tin pat, phayasattaban (Thailand).;

17 Teh
Camellia sinensis [L.] Kuntze Enteh (Sunda).; Pu erh cha (China), theler (Perancis), teestrauch (Jerman),; Te (Itali), cha da India (Portugis), tea (Inggris).;

18 Apel
Pyrus malus, Linn Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);;

19 Kunyit
Curcuma longa Linn. Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura);

20 Keji Beling
Stachytarpheta mutabilis, Vahl. Keji Beling (Indonesia), Ngokilo (Jawa);

21 Alpokat
Persea gratissima Gaertn. Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);

22 Ngokilo
Stachytarpheta mutabilis, Vahl. Ngokilo, enyoh kelo, keci beling, keji beling (Jawa).; Daun picah beling (Jakarta).;

23 Lenglengan
Leucas lavandulifolia Smith Paci-paci (Sunda), sarap nornor (Madura). daun setan, ; Lenglengan, lingko-lingkoan, nienglengan, plengan (Jawa); Gofu hairan (Ternate), laranga (Tidore).;

24 Mahoni
Swietenia mahagoni Jacq. Mahagoni, maoni, moni.;

Sumber : IPTeknet
Read More..

Kamis, 07 Januari 2010

Physalis peruviana

Scientific classification
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Solanales
Family: Solanaceae
Genus: Physalis
Species: P. peruviana
Binomial name
Physalis peruviana L.

Physalis peruviana, commonly known as physalis, is indigenous to South America, but was cultivated in South Africa in the region of the Cape of Good Hope during the 1800s, imparting its common name, cape gooseberry.

As a member of the plant family Solanaceae, it is related to a large number of edible plants, including tomato, eggplant and potato, and other members of the nightshades. It is closely related to the tomatillo but not to the cherry, Ribes gooseberry, Indian gooseberry or Chinese gooseberry, as its various names might suggest.

The fruit is a small round berry about the size of a marble with numerous small yellow seeds. It is bright yellow and sweet when ripe, making it ideal for snacks, pies or jams. It is popular in fruit salads, sometimes combined with avocado.

Its most notable feature is the single papery pod that covers each berry. Because of the fruit's decorative appearance, it is sometimes used in restaurants as an exotic garnish for desserts. If the fruit is left inside the husks, its shelf life at room temperature is over 30–45 days.

Names
Physalis peruviana has a variety of names, known in English as golden berry (South Africa, U.K.), cape gooseberry, giant ground cherry, Peruvian groundcherry, Peruvian cherry (U.S.), poha (Hawaii), jam fruit (India), uvilla (Ecuador), uchuva (Colombia) and physalis.[1]
Geographic and cultivation origins

Native to high altitude tropical Colombia, Chile, Ecuador and Peru where the fruits grow wild, are casually eaten and occasionally sold in markets but the plant has become only recently an important crop, it has been widely introduced into cultivation in other tropical, subtropical and even temperate areas.

The plant was grown by early settlers of the Cape of Good Hope before 1807. In South Africa it is commercially cultivated; canned fruits and jam are staple commodities, often exported. It is also cultivated and naturalized on a small scale in Gabon and other parts of Central Africa.

Soon after its adoption in the Cape of Good Hope (presumably the origin of the name 'Cape gooseberry'), it was carried to Australia, where it was one of the few fresh fruits of the early settlers in New South Wales. There it has long been grown on a large scale and is abundantly naturalized, as it is also in Queensland, Victoria, South Australia, Western Australia and northern Tasmania. It is also favored in New Zealand where it is said that "the housewife is sometimes embarrassed by the quantity of berries in the garden" [2], and government agencies promote increased culinary use. It is also grown in India, and is called Rasbhari (रसभरी) in Hindi.

The Cape gooseberry is also grown in North Eastern China, namely Heilongjiang province. A seasonal fruit harvested in late August through September. In Chinese pinyin, the fruit is informally referred to as "gu niao" (菇茑) and the scientific name is Physalis pubescens L or in Chinese pinyin "mao suan jiang" (毛酸浆).

It has been widely grown in Egypt for at least several decades and is known locally as harankish حرنكش, a word of obscure origin, or as is-sitt il-mistaHiya الست المستحية (the shy woman), a reference to the papery sheath. It makes an excellent crumble, substituting harankish for apples, for example.

Medical research, folk medicine and potential health value
Scientific studies of the cape gooseberry show its constituents, possibly polyphenols and/or carotenoids, demonstrate anti-inflammatory and antioxidant properties.[3][4][5]

In folk medicine, Physalis peruviana has been used as a medicinal herb for cancer, malaria, asthma, hepatitis, dermatitis and rheumatism.[citation needed] None of these diseases, however, is confirmed in scientific studies as treatable by the cape gooseberry.

Pests and Diseases
In South Africa, the most important of the many insect pests that attack the cape gooseberry are cutworms, in seedbeds; red spider after plants have been established in the field; the potato tuber moth if the cape gooseberry is in the vicinity of potato fields. Hares damage young plants and birds eat the fruits if not repelled. In India, mites may cause defoliation. In Jamaica, the leaves were suddenly riddled by what were apparently flea beetles. In The Bahamas, whitefly attacks on the very young plants and flea beetles on the flowering plants required control.[2]

In South Africa, the most troublesome diseases are powdery mildew and soft brown scale. The plants are prone to root rots and viruses if on poorly-drained soil or if carried over to a second year. Therefore, farmers favor biennial plantings. Bacterial leaf spot (Xanthomonas spp.) occurs in Queensland. A strain of tobacco mosaic may affect plants in India [2]. In New Zealand plants can be infected by 'Candidatus Liberibacter solanacearum' [6]

References
1. ^ Ad Hoc Panel of the Advisory Committee on Technology Innovation, Board on Science and Technology for International Development, National Research Council (1989). Lost Crops of the Incas: Little-Known Plants of the Andes with Promise for Worldwide Cultivation. Washington, D.C.: The National Academies Press. pp. 249–50. ISBN 978-0-309-07461-2. http://www.nap.edu/openbook.php?record_id=1398&page=249.
2. ^ a b c Morton, J.F.; Russell, O.S. (1954). "The cape gooseberry and the Mexican husk tomato". Florida State Horticultural Society 67: 261–266. http://www.fshs.org/Proceedings/Password%20Protected/1954%20Vol.%2067/261-266%20(MORTON).pdf. Retrieved 2009-01-01.
3. ^ Wu, SJ; Tsai JY, Chang SP, Lin DL, Wang SS, Huang SN, Ng LT (2006). "Supercritical carbon dioxide extract exhibits enhanced antioxidant and anti-inflammatory activities of Physalis peruviana". J Ethnopharmacol 108 (3): 407–13. doi:10.1016/j.jep.2006.05.027. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16820275. Retrieved 2009-01-01.
4. ^ Franco, LA; Matiz GE, Calle J, Pinzón R, Ospina LF (2007). "Antiinflammatory activity of extracts and fractions obtained from Physalis peruviana L. calyces". Biomedica 1: 110–5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17546228. Retrieved 2009-01-01.
5. ^ Pardo, JM; Fontanilla MR, Ospina LF, Espinosa L. (2008). "Determining the pharmacological activity of Physalis peruviana fruit juice on rabbit eyes and fibroblast primary cultures". Invest Ophthalmol Vis Sci 7: 3074–9. doi:10.1167/iovs.07-0633. PMID 18579763.
6. ^ Liefting, L. W.; L. I. Ward, J. B. Shiller, and G. R. G. Clover (2008). "A New ‘Candidatus Liberibacter’ Species in Solanum betaceum (Tamarillo) and Physalis peruviana (Cape Gooseberry) in New Zealand". Plant Disease 92 (11): 1588. doi:10.1094/PDIS-92-11-1588B. http://apsjournals.apsnet.org/doi/abs/10.1094/PDIS-92-11-1588B. Retrieved 2009-01-01.

Source From Wikipedia, the free encyclopedia
Read More..

Rabu, 06 Januari 2010

Ciplukan Tanaman Obat Paru Paru

Ciplukan
(Physalis peruviana, Linn.)

Sinonim :
Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.

Familia :
Solanaceae


Uraian :
Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).

Nama Lokal :
Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;

Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

2. Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya).
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

3. Ayan
Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.

4. Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
Komposisi :
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.

sumber:
- http://www.iptek.net.id
- http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com
Read More..

Sabtu, 02 Januari 2010

Lidah Buaya : Aloe Vera Sebagai Obat

Sudah sejak lama tanaman yang disebut juga Aloe Vera ini telah dipergunakan sebagai obat herbal yang kemanjurannya tidak perlu diragukan lagi.
Bagaimana tidak, selain sebagai obat penyubur rambut, tanaman ini juga dipakai untuk obat luka terbakar atau akibat tersiram air panas.
Dan siapa sangka tanaman ini juga dapat menyembuhkan Wasir, Sembelit, Diabetes, Kencing Darah dan Batuk Rejan. Berikut detail membuatnya.

WASIR

Bahannya :
- 1/2 batang Lidah Buaya
- 1/2 cangkir air masak
- 2 sendok makan Madu

Cara membuatnya :
Cuci Lidah Buaya sampai bersih, hilangkan duri-durinya dan parut. Tambahkan air dan madu, aduk, saring lalu minum 3 kali sehari.

SEMBELIT

Bahannya :
- 1/2 batang Lidah Buaya
- 1/2 cangkir air panas
- 1 sendok makan Madu

Cara membuatnya :
Cuci Lidah Buaya sampai bersih dan buang kulit serta durinya. Kemudian cincang, seduh dan tambahkan Madu. Makan selagi hangat-hangat kuku 2 kali sehari. Lakukan sampai sembuh.

DIABETES

Bahannya :
- 1 batang Lidah Buaya
- 3 gelas air

Cara membuatnya :
cuci Lidah Buaya sampai bersih, buang durinya dan potong-potong seperlunya lalu rebus hingga air tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas sehabis makan.

KENCING DARAH

Bahannya :
- 15 gr daun Lidah Buaya
- 30 gr Gula
- air beras secukupnya

Cara membuatnya :
Cuci Lidah Buaya sampai bersih, buang duri dan kulitnya, dan potong-potong seperlunya. Tambahkan gula dan air beras, lalu peras dengan menggunakan kain yang bersih lalu minum.

BATUK REJAN

Bahannya :
- 15-18 cm Lidah Buaya
- Gula secukupnya
- Air secukupnya

Cara membuatnya :
Setelah dicuci bersih, lalu rebus dan tambahkan gula. Setelah dingin, saring dan minum.
Read More..

Brotowali, Tanaman Perdu Yang Bermanfaat

Tumbuhan yang tumbuh subur di hutan, ladang atau pekarangan ini tergolong menyukai pada tempat yang panas dan termasuk perdu yang memanjat, serta bisa memiliki ketinggian hingga 2,5 meter.
Dengan batang sebesar jari kelingking dan berbintil rapat, tumbuhan ini terkenal memiliki rasa pahit yang teramat sangat. Agaknya inilah yang menyebabkan kenapa nenek moyang menggunakannya sebagai salah satu bahan obat. Berikut beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan tanaman ini.

RHEUMATIK

Bahannya :
- 1 jari batang Brotowali
- 3 gelas air
- Madu secukupnya

Cara membuatnya :
Cuci sampai bersih dan potong-potong kemudian rebus hingga air tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan dengan Madu secukupnya. Minum sehari 3 kali masing-masing 1/2 gelas.

DEMAM KUNING

Bahannya :
- 1 jari batang Brotowali
- 3 gelas air
- Madu secukupnya

Cara membuatnya :
Cuci sampai bersih dan potong-potong kemudian rebus hingga air tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan dengan Madu secukupnya. Minum 2 kali sehari masing-masing 3/4 gelas.

DEMAM

Bahannya :
- 2 jari batang Brotowali
- 2 gelas air
- Madu secukupnya

Cara membuatnya :
Cuci sampai bersih dan potong-potong kemudian rebus hingga air tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan dengan Madu secukupnya, nibun 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

DIABETES

Bahannya :
- 2 genggam daun Sambiloto segar
- 2 genggam daun Kumis Kucing segar
- 3/4 jari batang Brotowali
- 3 gelas air

Cara membuatnya :
Cuci semua bahan dan potong-potong batang Brotowali, rebus hingga air tersisa 2 gelas. Saring dan minum setelah makan, sehari 2 kali masing-masing segelas.
Read More..

Alang-Alang Sepele Namun Berkhasiat

Tanaman yang menggerombol dan menjadi semak belukar yang dianggap mengganggu ini ternyata memiliki keampuhan sebagai obat. Berikut beberapa resep kemanjuran Alang-alang.

MUNTAH DARAH

Bahannya :
- 30-50 gr akar alang-alang segar
- 3 gelas air

Cara membuatnya :
Setelah dicuci bersih, rebus akar Alang-alang hingga air tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Lakukan sehari sekali atau setelah 4 jam ulangi bila dianggap perlu.

HEPATITIS

Bahannya ;
- 60 gr akar Alang-alang kering
- 3 gelas air

Cara membuatnya :
Cuci bersih dan potong-potong. Kemudian rebus hingga air tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

RADANG GINJAL

Bahannya :
- 60-120 gr akar Alang-alang segar
- 3 gelas air

Cara membuatnya :
Cuci bersih dan potong-potong seperlunya, kemudian rebus hingga air tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan bagi menjadi 3 bagian untuk 3 kali minum dalam sehari.

KENCING NANAH

Bahannya :
- 300 gr akar Alang-alang segar
- Gula batu secukupnya
- 2 liter air

Cara membuatnya :
Cuci bersih dan potong-potong, kemudian direbus hingga air tersisa seperenamnya. Setelah dingin ramuan dibagi 3, saring dan bagian yang akan diminum ditambahkan Gula batu lalu dibagi rata. Lakukan 3 kali dalam sehari.

TEKANAN DARAH TINGGI

Bahannya :
- 30-60 gr akar segar Alang-alang
- 3 gelas air

Cara membuatnya :
Cuci bersih dan potong-potong seperlunya, kemudian rebus hingga air tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum. Lakukan sehari sekali, atau setelah 4 jam ulangi bila dianggap perlu.
Read More..