Tampilkan postingan dengan label Radang Kulit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Radang Kulit. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Mei 2009

Kayu Putih Tanaman Obat Indonesia

(Meialeuca leucadendra L.)

Sinonim :
= M. cajuputi, Roxb. = M. cumingiana et lancifolia Turcz. = M. minor Sm. = M. saligna B. = M. viridifolia, Gaertn. = Myrtus leucadendra, Linn, = M. saligna Gmel.

Familia :
Myrtaceae

Uraian :
Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi., dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon, tinggi 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar.

Nama Lokal :
Gelam (Sunda, Jawa), ghelam (Madura), inggolom (Batak); Gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu), bru galang,; Waru gelang (Sulawesi), nggielak, ngelak (Roti), ; lren, sakelan (Piru), irano (Amahai), ai kelane (Hila),; irono (Haruku), ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).; Bai qian ceng (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Reumatik, Radang usus, Diare, Radang kulit, Batuk, demam, flu.; Sakit kepala, sakit gigi, Ekzema, Nyeri pada tulang dan saraf; Lemah tidak bersemangat (neurasthenia), Susah tidur, Asma;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Kulit pohon, daun, ranting, buah.

KEGUNAAN:
Daun:
- Rematik.
- Nyeri pada tulang dan syaraf (neuralgia).
- Radang usus, diare, perut kembung.
- Radang kulit.
- Ekzema, sakit kulit karena alergi.
- Batuk, demam, flu.
- Sakit kepala, sakit gigi.
- Sesak napas (asma)

Kulit kayu: Lemah tidak bersemangat (neurasthenia). Susah tidur.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: Daun: 10-15 g, direbus.
Pemakaian luar: Kulit atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat seperti alergik dermatitis, ekzema, luka bernanah atau daun segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci.

CARA PEMAKAIAN:
1. Rasa lesu dan lemah, insomnia:
Kulit kering sebanyak 6-10 g dipotong-potong seperlunya, direbus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring.
minum.

2. Rematik, nyeri syaraf, radang usus, diare:
Daun kering sebanyak 6-10 g direbus dengan 2 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.

3. Radang kulit, ekzema:
Daun segar sebanyak 1 genggam dicuci bersih, rebus dengan 3
gelas air air bersih sampai mendidih. Hangat-hangat dipakai untuk
mencuci bagian kulit yang sakit.

4. Luka bernanah:
Kulit muda, sedikit jahe dan asam, dikunyah, Ialu ditempelkan pada
luka terbuka yang bernanah. Ramuan ini akan menghisap nanah
dari luka tersebut dan membersihkannya.

CATATAN :
- Sulingan minyak dari daun dan ranting dinamakan minyak kayu putih
(cajeput oil), yang berkhasiat sebagai obat gosok pada bagian tubuh
yang sakit atau nyeri, seperti sakit gigi, sakil telinga, sakit kepala,
pegal-pegal dan encok, kejang pada kaki atau menghilangkan perut
kembung, gatal digigit serangga, luka baru, luka bakar, kadang
sebagai obat batuk.
· Minyak kayu putih yang murni, bila dikocok didalam botol, maka
gelembung-gelembung yang terbentuk dipermukaan akan cepat
menghilang. Bila minyak kayu putih dipalsukan, yaitu dicampur
dengan minyak tanah atau bensin, maka gelembung-gelembung yang
terbentuk setelah dikocok, tidak akan cepat menghilang.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Kulit pohon: Tawar, netral. Penenang. Daun: Pedas, kelat, hangat. Menghilangkan sakit (analgetik), peluruh keringat (diaforetik), anti rheumatik, peluruh kentut (karminatif, pereda kolik (spasmolitik). Buah: Berbau aromatis dan pedas. Meningkatkan napsu makan (stomakik), karminatif, dan obat sakit perut. KANDUNGAN KIMIA: Kulit pohon: Lignin, melaleucin. Daun: Minyak atsiri, terdiri dari sineol 50%-65%, Alfa-terpineol, valeraldehida dan benzaldehida.
Read More..

Sabtu, 08 November 2008

Tanaman Obat Antanan atau Pegagan (Centella asiatica)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotyledone
Ordo: Umbillales
Familia: Umbilliferae (Apiaceae)
Genus: Centella
Spesies: C. asiatica & Hydrocotyle asiatica


Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, pematang sawah ataupun diladang yang agak basah. Tanaman obat ini berasal dari daerah Asia tropik, terssebar di Asia tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman obat ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan Antanan.

Sejak jaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit, gangguan syaraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan.

Nama Lokal
pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), taidah (bali) sandanan (irian) broken copper coin, buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi)

Jenis Pegagan
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Tanaman obat Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.

Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Sifat dan Manfaat
Tanaman obat Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)

Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. pegagan pada penelitian di rsu dr.soetomo surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah,Penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.

Pengolahan
Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.

sumber : wikipedia.org
GNU Free Documentation License
Version 1.2, November 2002
Copyright (C) 2000,2001,2002 Free Software Foundation, Inc.
51 Franklin St, Fifth Floor, Boston, MA 02110-1301 USA
Everyone is permitted to copy and distribute verbatim copies
of this license document, but changing it is not allowed.

Read More..

Sabtu, 01 November 2008

Adem Ati



Adem Ati (Litsea glutinosa (Lour.) C.D. Robins.)
Sinonim : Litsea chinensis Lamk. Litsea littoralis (L.)
Vill.Familia : Lauraceae.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat Khas Manis, pahit, dan mendinginkan. KHASIAT Anti inflamasi, analgesik, dan hemostatik.

Berupa pohon, tinggi dapat mencapai 10 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, bentuk elips, warna hijau, dan berbulu halus. Perbungaan bentuk malai, mahkota bunga berwarna putih kekuningan. Buah bulat, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang warna cokelat muda. Bagian yang digunakan Akar, kulit kayu, dan daun.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Huru batu, Huru beusai, Huru tangkalak, Madang kapas (Sd); Adem ati, Kapu ketek, Nyampu wingka, Wuru beling (Jw).

NAMA ASING:
NAMA SIMPLISIA Litseae glutinosae Radix; Akar Adem Ati. Litseae glutinosae Cortex; Kulit kayu Adem Ati. Litseae glictinosae Folium; Daun Adem Ati.

Pemanfaatan :
Akar:
1. Mencret.2. Kencing manis.3. Radang usus.4. Radang kulit bernanah (obat luar).

Kulit kayu dan Daun (obat luar):1. Bisul;2. Luka berdarah;3. Obat penenang;4. Radang kulit bernanah;5. Radang payudara;

RAMUAN DAN TAKARAN
Ramuan Kencing Manis :
Akar Adem Ati 5 gramDaun Salam segar 4 lembarAir 140 ml Cara pembuatan:Dibuat infus.Cara pemakaian:Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, setiap minum 100 ml.Mencret,

Ramuan Radang Usus :
Akar Adem Ati 6 gramRimpang Kunyit segar 6 gramAi 110 mlCara pembuatan:Dibuat infus atau diseduh. Cara pemakaian:Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari (Mencret), 14 hari (Radang usus). Bila tidak menunjukkan gejala penyembuhan dianjurkan untuk ke dokter.Radang Kulit Bernanah, Radang Payudara, Luka, dan
Ramuan Bisul :
Kulit kayu/Daun segar Adem Ati secukupnya Daun Sambilata secukupnya Air secukupnya Cara pembuatan:Dipipis hingga berbentuk pasta.Cara pemakaian:Ratakan pasta pada bagian kulit yang sakit. Sebelum dibaluri dengan pasta tersebut, sebaiknya dibersihkan dengan air hangat dahulu. Lama pengobatan: Diperbaharui setiap 3 jam.

Komposisi :
Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina), flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri.

Read More..