Kamis, 05 Mei 2011

Keputihan Akibat pH Tidak Seimbang

pH Tidak Seimbang Timbulkan Bakteri Jahat

PADA dasarnya bakteri, baik aerob maupun anaerob dalam vagina adalah bakteria normal. Namun, selain kedua bakteri tersebut ada juga bakteri "jahat" yang merugikan seperti Chlamydia dan Candida. Umumnya, bakteri baik dan jahat ini hidup seimbang dalam vagina. Namun, ketika fungsi imun terganggu dan kadar endokrin berubah, akan menyebabkan masalah di vagina.

"Keputihan yang dikarenakan bakteri ditandai gejala Klinis seperti lendir vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, bau tidak sedap, tetapi tidak menyebabkan iritasi," kata Leo.

Kondisi dengan keputihan tersebut jika dialami oleh ibu hamil, akan berisiko pada kelahiran prematur. Risiko lainnya adalah kehamilan di luar rahim yang kadang-kadang mengakibatkan radang panggul. Keputihan karena peningkatan bakteri patogen yang menyebabkan bakteri baik menurun mengakibatkan pH vagina meningkat dan vagina menjadi bersifat basa dan membuat jamur jadi berkembang.

"Ph wanita berkisar 3,8 atau 4,5. Iika ph mengalami ketidak-seimbangan, maka jamur bisa berkembang biak. Oleh karena itu, wanita yang menggunakan pembersih, cukup menggunakannya sekali sebulan atau paling cepat sekali dalam dua minggu” kata Leo.

Read More..

Selasa, 03 Mei 2011

Penyebab Keputihan

Faktor Penyebab Keputihan

KEPUTIHAN pada dasarnya berupa cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Secara patologis, keputihan disertai oleh rasa gatal dan seperti terbakar di bibir vagina. Seringkali kondisi ini menimbulkan bau busuk dan rasa nyeri waktu berhubungan intim. Keputihan patologis juga mengalami perubahan warna putih, kekuningan, keabun sampai kehijauan.

Perubahan warna yang dipengaruhi ketidakseimbangan bakteri dalam vagina adalah faktor penyebab bau dan juga tekstur dari keputihan. Hal ini dikarenakan perubahan keseimbangan bakteri maupun kadar (pH) asam vagina.

Menurut dr. Leo faktor-faktor perubahan ph adalah:
  1. Penggunaan antibiotik maupun steroid (biasanya dalam pembersih wanita) yang cukup lama sehingga menyebabkan bakteri “baik” penjaga pH vagina mati dan jamur berkembang biak.
  2. Infeksi bakteri yang kebanyakan terjadi pada wanita hamil dan wanita yang memiliki banyak pasangan seksual.
  3. Pemakaian pil KB.
  4. Kanker serviks.
  5. Diabetes yang tidak terkontrol sehingga kadar gula tinggi sehingga gula dalam urin dan darah dan mengakibatkan bakteri tumbuh subur.
  6. Infeksi panggul setelah operasi.
  7. Penyakit radang panggul.
  8. Trikomoniasis, infeksi parasit yang biasanya dikarenakan hubungan seks yang tidak aman.
  9. Penipisan dan kekeringan dinding vagina karena menopause.
  10. Vaginitis, merupakan kondisi peradangan dan iritasi sekitar vagina.
  11. Infeksi jamur.


Read More..