Jahe umumnya digunakan dalam masakan atau pengobatan tradisional. Tapi kini, jahe dianggap bisa mengurangi kanker ovarium, penelitian menemukan.
Jahe atau Zingiber officinale sering digunakan oleh bangsa-bangsa di Asia sebagai bahan untuk mengobati mual, sakit perut, mengatasi beberapa gangguan paska bedah dan efek samping kemoterapi.
Jahe juga telah digunakan untuk mengobati osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, nyeri otot dan nyeri sendi.
Studi yang dilakukan oleh Universitas Michigan Comprehensive Cancer Center menemukan bahwa jahe bubuk sementara ini dianggap memiliki efek samping untuk membantu mengurangi kanker ovarium. Kanker yang hanya dialami wanita.
Para peneliti memelajari bubuk jahe memiliki korelasi positif terhadap sel kanker ovarium ketika diuji di laboratorium. Tampak bahwa jahe yang dilarutkan dan dimasukkan ke dalam sel dapat menyebabkan sel kanker tersebut mati.
Penulis sekaligus peneliti studi ini Dr. J. Rebecca Liu memaparkan hasil penelitian ini merupakan lompatan besar untuk riset kanker indung telur. Selama ini sebagian besar pasien kanker ovarium yang mengembangkan penyakit tersebut baru bisa diatasi dengan kemoterapi.
"Jika jahe bisa menyebabkan sel-sel kanker melakukan bunuh diri, ini akan menghindari resistensi yang bisa ditimbulkan dari kemoterapi konvensional yang menyiksa wanita," harapnya.
Namun para ahli sejauh ini masih terus melakukan penelitian untuk hasil yang lebih valid, ditambah efek samping yang bisa ditimbulkan jahe seperti kembung, mulas, buang gas dan dalam beberapa kasus bisa menimbulkan rasa mual.
http://sehatnews.com