Minggu, 06 Mei 2012

Haruskah Takut Melahirkan di Atas Usia 35?

Karena berbagai alasan, akhirnya Anda menikah di usia 35 tahun. Hal ini membuat Anda gembira, karena kini Anda bisa mulai membangun keluarga. Namun, ada kekhawatiran usia yang tak lagi muda akan memengaruhi kemungkinan hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Wajarkah kekhawatiran seperti ini?
Hingga tahun 2000, satu dari setiap 12 bayi dilahirkan dari ibu yang berusia 35 tahun atau lebih. Hal tersebut dikatakan Glade B. Curtis, MD, anggota dewan American College of Obstetricians and Gynecologists, dalam bukunya, Kehamilan di Atas Usia 30.
Menurut dia, kelahiran pertama untuk perempuan dalam usia 30-an tahun pada 1990 berjumlah sekitar seperempat dari semua kelahiran pada perempuan golongan usia tersebut. Setiap hari di Amerika Serikat, hampir 200 perempuan berusia 35 tahun atau lebih melahirkan bayi pertama mereka. Pergeseran usia melahirkan dipengaruhi banyak hal, antara lain semakin luas peran wanita di sektor publik, majunya teknologi kedokteran, dan bergesernya usia pernikahan.
Setelah usia 30 tahun, seorang wanita dapat mengalami penurunan kesuburan akibat penurunan jumlah produksi sel telur yang sehat, penurunan produksi hormon wanita, disertai dengan penurunan jumlah sperma pasangan, penurunan frekuensi melakukan hubungan seksual, dan kondisi fisik yang tidak lagi optimal.
Namun, pengontrolan kehamilan dan pemeriksaan rutin medis dapat mengatasi kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang timbul saat kehamilan di atas 30 tahun. Ada baiknya kita menyadari risiko yang akan dihadapi dan berusaha meminimalisasi sesuai dengan anjuran dokter.
"Sekarang ini, banyak tenaga kesehatan mengukur risiko kehamilan dengan status kesehatan wanita hamil, bukan dari usianya. Kondisi medis yang ada sebelumnya merupakan indikator kesejahteraan wanita dan kesehatan bayinya. Seorang wanita sehat usia 39 tahun sepertinya tidak akan mengalami masalah-masalah kehamilan dibandingkan misalnya wanita berusia 20 tahun yang menderita diabetes. Tingkat kebugaran seorang wanita memberikan dampak yang besar terhadap kehamilannya," kata Glade. -kompas.com
============================================================== Promo Produk
Melia Propolis
“Natures Miracle Antibiotic”
Propolis bisa menjadi solusi kesehatan untuk berbagai penyakit yang bekerja secara holistic tanpa efek samping.
Hampir seluruh Kitab Suci menulis tentang Lebah.

Q.S. AN NAHL : Ayat. 68 & 69
……..Keluarlah dari perutnya syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya syifa (penyembuhan) bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.
Kandungan Propolis:
1. Bioflavonoids: Memulihkan system kapilari serta memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah (1 tetes propolis kandungannya setara dengan 500 buah jeruk) 2. Protein ( 16 Asam amino Esensial)
3. Vitamin dan mineral

Fungsi Propolis bagi manusia:
1. Detoksifikasi (Membuangan racun dan Kuman Penyakit dari dalam tubuh)
2. Antibiotika Alami (antimicrobial seperti virus, bakteri dan jamur)
3. Anti Radang
4. Anti Alergi
5. Meningkatkan Imunitas / Kekebalan Tubuh
6. Anti Oksidan (mencegah kanker dan membunuh sel kanker)
7. Nutrisi (memperbaiki dan regenerasi sel tubuh)
Klik Selanjutnya
AGEN PROPOLIS

0 komentar:

Posting Komentar